![]() |
| Sumber scientists-course-bring-long-extinct-woolly-mammoth-back-life |
Pernah gak ngebayangin gajah tapi banyak bulunya kayak di film Ice Age? Yups, sebentar lagi itu bakalan nyata bukan sekedar fiksi abal-abal lagi. Ahli Ilmuwan beneran lagi ngebut buat hidupin lagi hewan purba ini:Mammoth berbulu atau inggrisnya sebagai Woolly mammoth. Dan benar adanya, kenapa? Karena proyek ini lagi dikerjakan oleh nama besar kayak Colossl Bioscience yang di pimpin Harvard, George Church. Di baliknya.
Tapi…gimana sih caranya? Kok bisa gituh dan mau apa sampe ngidenya jauh bingitz?
Baca juga : Hah?!? Ilmuwan AS bangkitkan lagi "Dire wolf"yang udah punah, kita bahas yuk!
Apa itu mammoth?
Mammoth itu ialah hewan purba yang udah punah dan masih satu keluarga sama gajah kekinian, tapi ada perbedaanya yaitu, tubuh besar, tingginya sampe 4 meter, dilengkapin sama bulu tebal supaya mammoth gak kedinginan di suhu ekstrem. Jadi beda banget sama gajah masa kini tanpa bulu tebal, karena Wooly Mammoth hidupnya do daerah yang dingin kayak Siberia, Eropa Utara, sama Amerika Utara selama jaman Es.
Mammoth juga gajah tapi versi purba yang udah punah. Ukuran tubuhnya lebih besar daripada gajah normal yang ada di dunia saat ini. Gadingnya melingkar membentuk kurva ke arah dalam dan, dalam spesies utara, dengan rambut panjang.
Kenapa Ilmuwan Colossal Bioscience mau bangkitkan mammoth?
Sama seperti dengan Dire Wolf artikel sebelumnya, ini dilakukan dengan proses yang namanya De-extinction ialah suatu upaya hidupkan kembali species hewan yang udah punah. Eits, tapi di sini istilah menghidupkan kembali bukan berarti secara ajaib hidup ya melainkan pakai cara edit DNA gajah Asia karena termasuk kerabak dekat mammoth, dengan cara memasukkan gen-gen khas mammoth, kayak bulu tebal, lapisan lemak ekstra, dan adaptasinya ke suhu dingin.
Pake teknologi CRISPR sebuah alat canggih buat edit gen, lalu para Ilmuwan ini nyiptain embrio "hibrida" antara mammoth sama gajah masa kini, nantinya bisa dikembangin dalam rahim buatan atau dalam tubuh induk gajah betina. Kedengarannya gila sih soal eksperimennya hehe.
Dan yups, alasan singkatnya kenapa mammoth ini dijadikan bahan eksperimen itu buat membantu menjaga Tundra wilayah dingin berumput supaya tetap stabil. Saat mammoth punah tempatnya berubah jadi hutan rawa, ini justru malah mempercepat lepasnya karbon ke atmosfer. Kalo Menurut para Ilmuwan mereka percaya kalo ngembalikan mammoth atau seenggaknya versi modern mammoth bisa bantu menekan perubahan iklim dengan cara ngebalikin Tundra ke bentuk semulanya.
Kontroversial sih iya juga. Tapi menarik.
![]() |
| Sumber sebentar-lagi-ilmuwan-akan-bisa-hidupkan-hewan-punah |
Proyek ini yang dilakukan Colossal Bioscience ternyata saat ini memang sedang belangsungya, dan kemungkinan 2028 lah akan bangkitnya mammoth ini. Sementara kalo kita bicara soal pro dan kontranya jelas ada.
Pro
Banyak sih yang optimis. Mereka pikir ini adalah cara buat ngedorong inovasi bioteknologi , melatih metode konservasi baru sama ya ngasih harapan bisa membetulkan masa lalu, tapi bagusnya masa lalu biarkanlah di masa lalu.
Kontra
Apa mammoth woolly ini yang udah di edit DNA nya agar menjadi mamooth baru ini bakalan bisa bertahan lama hidupnya, gimana jadinya kalo mereka malah ngeganggu ekosistem yang udah modern, apa lebih bagusnya dana harusya dipake buat nyelamatin hewan modern yang hampir punah kayak harimau sumatra dan badak putih?
![]() |
| Sumber ilmuwan-akan-segera-bangkitkan-mammoth-kembali-dan-bisa-menikmati-hidup-di-bumi |
Hasil akhirnya bukan mammoth asli, tapi lebih kayak versi hybrid: gajah yang punya tampilan dan kemampuan mirip mammoth.
Terus, ini tuh bisa dibilang “De-Extinction”? Nah menurut Love DalĂ©n, ahli genetik dari Stockholm University (yang juga bagian dari tim Colossal), istilah “de-extinction” itu maknanya bisa beda-beda. Kalau maksudnya cuma “bikin hewan yang mirip banget sama versi punahnya” dengan cara nyisipin gen-gen kunci itu sih bisa banget dilakukan. Asal ada DNA-nya, prosesnya jalan.
Tapi kalau yang dimaksud itu “bikin hewan yang 100% sama persis kayak dulu,” itu jauh lebih susah. Contohnya, mammoth udah punah ribuan tahun lalu, dan DNA yang tersisa udah pada rusak. Jadi mustahil buat nyusun ulang semua gen-nya secara lengkap.
Berbeda kalau spesiesnya baru aja punah dan DNA-nya masih utuh, kayak si kambing Pyrenean bernama Celia itu masih mungkin dibikin salinan genetiknya. Tapi untuk mammoth, yang bisa kita harapin sekarang ya cuma versi modern-nya aja. Bisa dibilang kayak remake film klasik versi teknologi masa kini.
Kesimpulan
Jadi, kesimpulannya apa kita akan merasakan buatan Ilmuwan di film Jurassic Park versi nyatanya?
Moga gak sejauh itu ya, yang jelas teknologi kita sekarang udah cukup gila buat ngedekati era itu. Suka enggaknya, fungsi de-extinction bisa jadi bagian masa depan konservasi.
Gimana menurut kalian para pembaca? ini ide bagus kah atau sebaliknya?



Komentar
Posting Komentar